Sabtu, 21 Januari 2012

SAJAK PARA PENCURI!!!

Oleh Nurani Soyomukti*) Aku butuh makan Tapi aku tak punya bahan makanan Aku seharusnya membuat makanan Tapi aku tak punya alat produksi untuk menciptakan makanan Lalu aku harus beli. Aku tak bisa beli, karena aku tak punya uang Aku sudah berusaha bekerja untuk mendapatkan uang Tapi tak ada pekerjaan Yang sudah kerja saja dipecat atas nama efesiensi perusahaan Jadi aku tak punya apa-apa: Tak punya pekerjaan, tak punya uang, tak punya alat produksi Aku bukan buruh, bukan tenaga kerja, karena aku tak bekerja (pada majikan) Jadi, aku menganggur! Kalau...

Arisan Sastra, Sebuah Oase Budaya di Trenggalek

Ketika 3 atau 4 orang (saja) mengadakan pertemuan rutin dan mendiskusikan sesuatu hal secara intensif, sebuah oase budaya dapat terbangun dan berkembang menjadi besar, atau setidaknya menghasilkan sesuatu yang besar, dan menggelembung melampaui batas-batas wilayah geografis mereka, seperti yang dilakukan Socrates dan kawan-kawan (Socrates Café) atau Derrida dan kawan-kawan. Tiba-tiba, di Trenggalek muncul kelompok diskusi yang dibangun oleh sosok-sosok...

INDONESIA YANG MEMBUKA PIKIRAN DAN MENERIMA PERBEDAAN

Masalahnya, Indonesia adalah sebuah negara-bangsa yang oleh pendirinya dimaksudkan sebagai bangsa yang masyarakatnya terbuka. Tanah Dwipantara dan Nusantara yang kemudian bernama Indonesia ini telah menerima cara berpikir apapun, mulai animisme, dinamisme, kepercayaan pada dewa-dewa, agama Hindu, Budha, Kristen, Katholik, Konghucu, bahkan juga orang-orang yang tak peduli pada agama dan tak percaya pada agama. Maka inilah pluralisme di bawah lindungan...

RUANG SEMPIT DAN MENEKAN MELAHIRKAN PIKIRAN SEMPIT

Kenapa seringkali tindakan yang tidak masuk akal yang menghasilkan kerusakan, kejahatan, dan keanehan? Dan kenapa kebanyakan orang hanya ikut-ikutan dan seakan masyarakat kemudian menjadi satu dimensi? Konon ruang demokrasi sudah dibuka, tetapi kenapa tidak menghasilkan kreativitas sikap dan tindakan, gaya hidup dan pemaknaan yang mendalam antara masing-masing orang yang berbeda baik secara individu maupun kelompok? Tentu karena orang yang tidak berpikir (terbuka) biasanya hanya bergerak atas perasaan saja. Sementara perasaan adalah tempat manipulasi...

KERUGIAN PERSONAL DAN SOSIAL DARI BERPIKIR SEMPIT!

Semakin pikiran terbuka dan berpikir mendalam, terbuka kemungkinan lain dalam menyikapi hidup! Berpikir terbuka dan mendalam membuat kita tidak hanya meniru-niru, bisa memaknai hidup secara lebih autentik. Berpikir salah kadang mendorong tindakan yang salah. Tindakan kekerasan, tindakan yang beresiko merugikan diri sendiri dan orang lain, seringkali lahir dari pemikiran yang salah. Tindakan kekerasan tentu lahir dari orang yang emosi (perasaannya) banyak mengendalikan, marah, kalap, dan saat melakukannya tak menggunakan otak (akal pikiran). Kata...