Minggu, 15 Januari 2012

GUNG LIWANG-LIWUNG NUMPANG LEWAT

Oleh: Nurani Soyomukti


Gung Liwang Liwung numpang lewat,
Rakyat sekarat!
Gung Liwang Liwung numpang lewat,
Politisi khianat!
Gung Liwang Liwung numpang lewat,
Anggaran disikat!
Berjalan di keramaian
Yang didapat hanya sepi
Sebab keramaian hanya fantasi

Berjalan di keramaian
Yang didapat hanya sunyi
Sebab cita-cita dicuri

Berjalanlah negeri berjalan
Semponyongan
Pengayuh becak sempoyongan
Pengayuh negeri sempoyongan
Pemberantas korupsi sempoyongan

Markus-markus gentayangan
Mafia dan DPR bergandengan
Politik anjing jalanan
Darah rakyat dihisap
Dagingnya dipotong-potong dan dimakan

Gung Liwang Liwung numpang lewat,
zombie-zombie berdebat di gedung perwakilan
setan-setan berdiskusi menguasai istana negara
Sepi sepi...
Sepisau sepi
Serisau Tarji,
penyair absurd
kebangaan negeri kusut!

Gung Liwang Liwung numpang lewat,
apa beda penyair dengan penjilat?
Memungut kata sampah mengumbar syahwat
Mengirimkan katakata tanpa alamat
Kebingungan dijajah kalimat-kalimat!

Gung Liwang Liwung numpang lewat,
berjalan mencari tuhan di jalanan sepi
mencari tuhan di masjidmasjid
Tidak juga ditemukan,
sebab tuhan adan di pabrik-pabrik dan di ladang-ladang
mengawasi buruh dan tani
dari gerbang dan pematang...

Gung Liwang Liwung numpang lewat,
langkah terseok musim kering
desa pertama luka menganga
desa kedua lumpur menyembur
desa ketiga gedung-gedung berjelaga
desa keempat menjadi kota,
toko-toko tertata dan diri tidak berharga
desa kelima menjadi metropolitan
kantor-kantor dihuni setan

Gung Liwang Liwung numpang lewat,
Gung Liwang Liwung terus berjalan
Kemana arah tujuan,
hanya satu kata: LAWAN!*)
Sekali berarti, setelah itu mati!**)

________
*) kalimat puisi Wiji Thukul
**) kalimat puisi Chairil Anwar


—karangsuko, trenggalek,
25/10/2011;21:44:23—



0 komentar:

Posting Komentar